Pengaruh Rendahnya Pendidikan dan Keterampilan Kerja terhadap Budaya Mengemis



1.    Latar Belakang

Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dari hasil meminta-minta di depan umum untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain.  Fenomena pengemis adalah masalah yang sulit di atasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan maraknya budaya mengemis khususnya di Banda Aceh. Diantaranya hal ini tak terlepas dari minimnya pendidikan dan keterampilan kerja yang mendorong seseorang untuk mengemis. Orang yang memiliki pendidikan rendah cenderung mempunyai keterampilan yang rendah juga. Selain itu, pendidikan sebagai faktor utama dalam persaingan dunia kerja membuat mereka yang berpendidikan rendah menjadi penghambat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Sedangkan mereka juga membutuhkan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah yang menyebabkan mereka terpaksa untuk mendapatkan penghasilan dengan cara mengemis.
Masalah pengemis ini merupakan masalah sosial yang belum di atasi dengan baik oleh pemerintah sampai saat ini. Padahal berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam menanggulangi masalah pengemis ini seperti melakukan  penertiban pengemis dan memberikan keterampilan pelatihan kepada pengemis. Salah satu faktor utama yang menyebabkan pengemis cenderung kembali melakukan aktivitas mengemis, meskipun telah mendapatkan latihan keterampilan, adalah tingginya pendapatan pengemis, yang bahkan lebih tinggi dari UMP (Upah Minimum Provinsi) Aceh sebesar IDR 1,500,000 (satu juta lima ratus ribu Rupiah Indonesia  (Novadilla, 2008; Taufiki, 2011; dan Medan Bisnis, 2013).
Sampai saat ini belum ada solusi yang tepat untuk menanggulangi masalah pengemis ini. Minimnya pendidikan dan tidak adanya skill membuat orang-orang tidak memiliki pekerjaan dan memilih menjadi pengemis. Hal inilah yang membuat kita berpikir kembali, sampai kapan masalah ini terus berlanjut, apakah selama ini negara kita belum mampu mensejahterakan rakyatnya. Oleh sebab itu perhatian pemerintah dalam bidang pendidikan dan ketenagakerjaan merupakan hal yang utama agar generasi masa depan bisa mempersiapkan diri mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.  Dan ketersediaan lapangan kerja juga harus ditingkatkan untuk mensejahterakan masyarakat.
2.         Rumusan Masalah
1.    Apa pengaruh rendahnya pendidikan terhadap budaya mengemis ?
2. Apa pengaruh  keterampilan kerja terhadap budaya mengemis ?
3.    Bagaimana upaya pemerintah dalam meningkatkan keterampilan kerja ?
4. Apa saja faktor yang menghambat dalam upaya menanggulangi masalah pengemis ini ?
2.    

Komentar